Idul Fitri adalah hari istimewa, hari kemenangan bagi umat Muslim yang telah menunaikan ibadah puasa Ramadan sebulan penuh. Setelah berlomba-lomba dalam beribadah dengan mengharap limpahan pahala yang berlimpah, tibalah saatnya menerima ampunan atas segala khilaf dan dosa. Keistimewaan yang lain, di hari fitri semua manusia seolah berlomba-lomba mengaku salah atas manusia yang lain dan berlomba-lomba pula untuk saling memberi maaf pada sesama.
Yang singkat itu waktu
Yang dekat itu hati
Yang besar itu nafsu
Yang berat itu amanah
Yang sulit itu ikhlas
Yang mudah itu berbuat dosa
Namun, yang indah itu
bila kita mau dan bisa
saling memaafkan.
Selamat idul fitri,
mohon maaf lahir dan batin.
Begitulah, ternyata untuk mampu merangkai kalimat indah tidaklah harus menjadi seorang pujangga yang diakui keberadaannya di dunia kesusastraan. Adalah suatu berkah bagi pecinta puisi karena di Idul Fitri kalimat-kalimat indah yang bernada puitis bertebaran di mana-mana, sebagai ungkapan perasaan yang dalam untuk meminta maaf pun memberikan ampunan.
Dari air kita belajar ketenangan
Dari batu kita belajar ketegaran
Dari tanah kita belajar kehidupan
Dari kupu-kupu kita belajar mengubah diri
Dari padi kita belajar rendah hati
Dari Allah kita belajar kasih sayang
yang sempurna
Melihat ke atas
memperoleh semangat untuk maju
Melihat ke bawah
bersyukur atas semua yang ada
Melihat ke samping
semangat kebersamaan
Melihat ke belakang
sebagai pengalaman berharga
Melihat ke dalam
sebagai instrospeksi diri
Melihat ke depan
untuk menjadi lebih baik
Untuk itu…
maafkanlah kesalahanku selama ini
Alangkah indahnya hidup ini bila ucapan tersebut berasal dari lubuk hati tiap manusia. Alangkah damainya dunia ini bila ucapan tadi tak sekedar sebagai ucapan namun terwujud dalam setiap tindakan.
Selembut kapas pun masih tetap berbiji
Seindah mawar pun masih tetap berduri
Andai terselip khilaf dalam canda
Tergores luka dalam tawa
Tersinggung rasa dalam bicara
Maafkan lidah yang tak terjaga
Taqobalallahu minna wa minkum
Mohon maaf lahir dan batin…
Mudah-mudahan dengan keikhlasan menyampaikan ucapan-ucapan yang memberi kesan mendalam di perasaan, kita mampu menjadi “pemenang” dalam kehidupan ini. Tidak hanya sekedar menikmati hari kemenangan di Idul Fitri namun benar-benar menjadi “Pemenang Kehidupan” yang sesungguhnya. Orang bijak mengatakan:
Pemenang Kehidupan adalah
Orang yang tetap sejuk
di tempat yang panas
Orang yang tetap manis
di tempat yang pahit
Orang yang tetap merasa kecil
meskipun telah menjadi orang besar
Orang yang tetap tenang
di tengah badai yang paling hebat
Serta tetap mengandalkan Allah Swt
dalam segala perkara
Semoga kita termasuk orang
yang menjadi pemenang kehidupan,
Kehidupan membuka ratusan alasan untuk marah, kecewa, juga dendam. Namun, Idul Fitri membuka ribuan kesempatan untuk saling memaafkan. Jadi, di Idul Fitri ini kuucap pula selamat berlebaran, mohon maaf seikhlasnya bila ada khilaf kata dalam bertegur sapa, meski hanya lewat media sederhana ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar